Editors Choice

3/recent/post-list
YouTube Traffic

YouTube Traffic

Learn how to get views on youtube...

Get started Blogging

Get started Blogging

Create a site on blogspot for free...

Earn with freelancing

Earn with freelancing

Earn with freelancing projects....

Download Resources

Download Resources

Latest free deals and offers at one click...

BIKIN STRES? JUSTRU BIKIN SEMANGAT! INTIP KESERUANNYA DI “DIGITAL MARKETING”


Kali ini suasananya benar-benar berbeda. Bukannya disuruh mengerjakan soal panjang yang bikin kepala panas, bukan pula hafalan teori yang harus dikuasai dalam semalam. Kami justru diajak untuk berpikir bebas, berimajinasi, dan mengekspresikan ide dengan cara yang kreatif. Mata kuliah Digital Marketing memberi tantangan yang terasa seperti ajakan bermain ide bukan sekadar menyelesaikan kewajiban akademik, tapi mengeksplorasi cara berpikir yang segar dan relevan.

Kuis ini dikerjakan secara mandiri, dan justru di situlah letak tantangannya. Tidak ada diskusi kelompok, tidak ada brainstorming bersama. Semua ide lahir dari proses refleksi pribadi dari pengamatan, intuisi, dan keberanian untuk mencoba. Saya merancang konsep dan menyusun storyboard  dengan pendekatan yang saya rasa paling cocok. Kadang serius dan penuh strategi, kadang spontan dan sedikit nyeleneh. Tidak ada satu cara yang benar, yang penting adalah bagaimana saya bisa menjelaskan proses dan alasan di balik setiap pilihan.

Storyboard belum rapi? Tidak masalah. Yang penting ada niat, ada proses, dan ada makna yang ingin disampaikan. Ide yang tidak biasa? Justru jadi bumbu yang bikin karya makin hidup—asal tetap punya arah dan bisa dipertanggungjawabkan. Saya belajar bahwa kreativitas bukan soal hasil akhir yang sempurna, tapi tentang bagaimana kita sampai ke sana. Tentang bagaimana kita mengolah gagasan, menyusun narasi, dan memahami siapa yang akan melihat pesan kita.

Dari pengalaman ini, saya menyadari bahwa penilaian tidak selalu harus berbentuk angka. Ketika pendekatan belajar dibuat lebih terbuka dan manusiawi, prosesnya justru jauh lebih bermakna. Saya tidak hanya belajar tentang marketing sebagai teori, tapi sebagai seni komunikasi. Mengajak orang untuk tertarik, memahami kebutuhan mereka, dan menyampaikan pesan dengan cara yang mengena itu semua butuh empati, intuisi, dan kreativitas.

Yang saya jalani bukan sekadar kewajiban akademik. Ini tentang eksplorasi, ekspresi, dan pengalaman belajar yang hidup. Saya belajar untuk berpikir seperti kreator, bukan hanya sebagai pelajar. Saya belajar bahwa ide punya nilai, bahkan jika belum sempurna. Dan yang paling penting, saya belajar bahwa proses itu sendiri adalah ruang tumbuh tempat di mana kegagalan bisa jadi pijakan, dan keberanian untuk mencoba adalah pencapaian tersendiri.


Fun Quiz bukan sekadar permainan, tapi ajang ekspresi bebas yang membuat kami tertawa, berpikir, dan berkreasi tanpa batas!



Awalnya kosong, akhirnya berisi makna



Kreativitas tumbuh dari keberanian mencoba, bukan dari kesempurnaan


1. Perbedaan Marketing dan Digital Marketing

Marketing adalah proses menyampaikan nilai produk atau jasa kepada konsumen dengan tujuan membangun hubungan, menciptakan permintaan, dan mendorong penjualan. Ini mencakup strategi komunikasi, riset pasar, branding, dan promosi. Sedangkan

Digital marketing adalah bagian dari marketing yang menggunakan media digital dan teknologi internet untuk menjangkau konsumen secara online. Meski pendekatannya berbeda, tujuannya tetap sama: menarik, melibatkan, dan mempertahankan pelanggan.

2Langkah-Langkah Mengganti Tema Blog

1. Login ke Blogger

Masuk ke www.blogger.com menggunakan akun Google kamu.

2. Pilih Blog yang Ingin Diubah

Klik nama blog yang ingin kamu ubah temanya.

3. Masuk ke Menu "Tema"

Di panel sebelah kiri, klik Tema. Di sini kamu bisa melihat tema yang sedang digunakan dan opsi untuk mengganti.

4. Pilih Tema Bawaan atau Upload Template Baru

  • Untuk tema bawaan: klik Sesuaikan atau Terapkan pada tema yang tersedia.
  • Untuk template dari luar: klik ikon tiga titik > Pulihkan > Upload file .xml dari komputer kamu.
3.  Storyboard

Storyboard yang saya buat menggambarkan sebuah kisah sederhana namun sangat relevan: seorang anak laki-laki bermain basket di bawah terik matahari. Dimulai dengan cuaca panas sebagai latar, lalu berlanjut ke adegan anak bermain basket, yang menggambarkan aktivitas fisik di tengah suhu tinggi. Kemudian, ia terlihat gerah dan haus, menunjukkan dampak dari cuaca dan olahraga. Akhirnya, ia memegang minuman, sebagai solusi terhadap rasa haus dan kelelahan. Narasi ini tidak hanya menyampaikan urutan peristiwa, tetapi juga membangkitkan empati dan pemahaman akan pentingnya hidrasi dalam kondisi ekstrem.

4. Tujuh Elemen Penting Dalam Poster Iklan

1. Large Headline (Judul yang Menarik): Judul adalah titik awal perhatian. Ia harus singkat, kuat, dan langsung menyentuh rasa penasaran atau kebutuhan audiens. Tanpa judul yang menggugah, pesan iklan bisa terlewat begitu saja.

2. Relevant Image (Gambar atau Visual Utama): Visual berfungsi sebagai daya tarik emosional. Ia memperkuat pesan, membangun suasana, dan membuat audiens berhenti sejenak untuk melihat lebih dekat. Gambar yang relevan bisa menyampaikan lebih dari seribu kata.

3. Short Description (Deskripsi Singkat): Setelah perhatian didapat, deskripsi singkat menjelaskan inti dari produk atau layanan. Kalimatnya harus padat, jelas, dan langsung menyampaikan manfaat utama tanpa bertele-tele.

4.Color Psychology (Psikologi Warna): Warna bukan sekadar estetika ia memengaruhi emosi dan persepsi. Warna yang tepat bisa membangun kepercayaan, menciptakan kesan segar, atau memicu rasa urgensi, tergantung pada tujuan iklan.

5.  Balanced Layout (Tata Letak yang Seimbang): Semua elemen harus tersusun rapi agar mudah dibaca dan dipahami. Tata letak yang baik mengarahkan mata audiens secara alami dari judul ke gambar, lalu ke deskripsi dan ajakan bertindak.

6. Call to Action (Ajakan Bertindak): Tanpa CTA, iklan hanya berhenti di kesan. CTA mendorong audiens untuk melakukan sesuatu membeli, mengunjungi, mencoba, atau sekadar mencari tahu lebih lanjut. Kalimatnya harus aktif dan menggugah.

7. Logo atau Identitas Brand: Logo memberi legitimasi dan membangun kepercayaan. Ia mengingatkan audiens bahwa di balik pesan ini ada merek yang bisa dipercaya dan dikenali.










Posting Komentar

0 Komentar