Editors Choice

3/recent/post-list
YouTube Traffic

YouTube Traffic

Learn how to get views on youtube...

Get started Blogging

Get started Blogging

Create a site on blogspot for free...

Earn with freelancing

Earn with freelancing

Earn with freelancing projects....

Download Resources

Download Resources

Latest free deals and offers at one click...

Mengenal BMC (Business Model Canvas)

Apa itu Business Model Canvas?

Business Model Canvas (BMC) adalah strategi manajemen yang disusun untuk menjabarkan ide dan konsep sebuah bisnis ke dalam bentuk visual. Sederhananya, pengertian Business Model Canvas adalah kerangka manajemen untuk memudahkan dalam melihat gambaran ide bisnis dan realisasinya secara cepat.



Dibandingkan dengan bisnis plan yang berpuluh-puluh halaman, bisnis model canvas jauh lebih ringkas karena disusun ke dalam satu halaman saja. Maka itu, kerangka bisnis ini paling populer di kalangan bisnis startup. Bisnis model canvas diperkenalkan tahun 2005 oleh Alexander Osterwalder, seorang entrepreneur asal Swiss dalam bukunya berjudul Business Model Generation. Di dalamnya, Ia menjelaskan framework sederhana yang merepresentasikan elemen-elemen penting dalam model bisnis.

9 Elemen dalam Business Model Canvas

Business Model Canvas terdiri dari 9 elemen penting, di antaranya:

1. Customer Segments
2. Value Proposition
3. Channels
4. Revenue Streams
5. Key Resource
6. Customer Relationship
7. Key Activities
8. Key Partnership
9. Cost Structure

Sembilan elemen tersebut merupakan panduan bagi pelaku bisnis dalam menentukan sistem kerja perusahaan, sekaligus media untuk mengevaluasi aktivitas perusahaan apakah sudah berjalan sesuai sistem.

1. Customer Segments (Segmentasi konsumen)
Elemen pertama yang wajib ada dalam bisnis model canvas adalah segmentasi konsumen. Apapun jenis bisnis yang dijalankan, tentukan segmentasi pelanggan dengan tepat di awal. Kamu harus menentukan siapa yang menjadi target bisnis, segmen pelanggan mana yang berpotensi membeli produk atau layananmu.

Kolom ini akan memuat berbagai hal tentang pelanggan, misalnya umur, jenis kelamin, minat, dan kebiasaan. Hal-hal yang bisa dipertimpangkan dalam menentukan segmentasi konsumen:

Customer jobs: apa saja hal yang ingin dicapai pelanggan, masalah yang dihadapi, apa saja kebutuhan mereka, bagaimana produk atau layananmu bisa membantu konsumen.
Customer gain: manfaat yang diinginkan atau diharapkan pelanggan dari bisnismu.
Customer pain: menggambarkan emosi negatif, apa yang membuat konsumen merasa tidak nyaman, buruk, risiko yang ditakutkan.

2. Value Proposition (Proposisi nilai konsumen)
Setelah menentukan siapa saja target konsumen, kamu harus tahu bagaimana bisnismu bisa bermanfaatnya bagi para pelanggan. Value proposition menjabarkan poin-poin atau nilai yang ditawarkan oleh suatu bisnis bagi segmen konsumennya.
Supaya lebih detail, menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut dapat membantumu menyusun value proposition yang tepat.
Apa keunggulan yang ditawarkan ke pelanggan saat menggunakan produkmu?
Manfaat apa yang akan didapat pelanggan setelah menggunakan produk?
Mengapa pelanggan harus memilih produkmu dan apa yang membedakannya dari kompetitor?
Dengan membuat value proposition, kamu bisa tahu apa saja manfaat yang didapat konsumen ketika menggunakan produk dan layananmu nantinya. Tunjukkan keunggulan yang membedakan bisnis kamu dengan yang lain. Tawarkan value yang unik kepada pelanggan.

3. Channels (Saluran)
Channel merupakan media interaksi antara bisnis dengan konsumen untuk menyampaikan produk dan layanannya. Penentuan channel adalah salah satu faktor penentu kesuksesan dalam berbisnis. Pikirkan dengan baik channel apa saja yang akan digunakan untuk menjangkau pelanggan, misalnya dengan media sosial, ads, marketplace, dan website.

Salah satu channel yang tepat untuk menyampaikan produk kepada pelanggan adalah melalui website. Membuat website bisnis membantu kamu menjangkau konsumen lebih mudah dan luas. Website dapat menampilkan katalog produkmu dengan lebih menarik, sekaligus menjadi tempat pelanggan untuk bertransaksi.

4. Customer Relationship (Hubungan konsumen)
Setelah memahami segmentasi konsumen dan channel yang digunakan, saatnya menentukan bagaimana bisnis kamu berinteraksi dengan pelanggan.
Ketahui bagaimana cara menjalin hubungan dengan konsumen agar mereka tidak mudah berpaling ke kompetitor lain. Contoh yang bisa diterapkan misalnya memberikan promo, giveaway, atau program membership.
Karakteristik tiap pelanggan berbeda-beda, maka itu kamu harus memahami bagaimana mengambil hati dan mempertahankan pelanggan yang sudah ada. Bukan hanya saat menjual produk saja, tapi juga ketika menghadapi komplain, menjawab pertanyaan pelanggan, dan sebagainya.

5. Revenue Streams (Sumber pendapatan)
Elemen business model canvas ini menggambarkan sumber pendapatan bisnis kamu. Ini merupakan hal yang penting dan harus dikelola semaksimal mungkin.
Pikirkan bagaimana cara untuk meningkatkan pendapatan bisnis. Misalnya, selain sumber pendapatan utama dari penjualan produk, seiring perkembangan bisnis, kamu juga bisa membuat program membership atau memberikan opsi untuk upgrade layanan dengan harga yang lebih tinggi.
Cari tahu strategi yang bisa dilakukan untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar. Jangan sampai ada produk, atau kinerja yang tidak dimanfaatkan secara maksimal.

6. Key Resource (Sumber daya)
Supaya tetap kompetitif dalam industri bisnis yang dijalani, kamu perlu sumber daya yang sesuai untuk mendukung aktivitas bisnis. Key resource merupakan daftar sumber daya yang sebaiknya dimiliki suatu bisnis untuk mewujudkan value proposition.
Key resource bisa dikategorikan ke dalam 4 tipe, yakni
Physical resource: gedung, tempat usaha, mesin, kendaraan, produk atau bahan baku.
Intellectual resource: hak cipta, merek, paten, partnership, trademark.
Human resource: sumber daya manusia, orang yang menjalankan aktivitas perusahaan.
Financial resource: dana, saldo tunai, kredit, dan sebagainya.

7. Key Activities (Aktivitas yang dijalankan)
Key activities adalah elemen dalam business model canvas yang menjelaskan semua aktivitas yang berhubungan dengan bisnis. Semua kegiatan tersebut harus menghasilkan value proposition perusahaan.

8. Key Partnership (Kerja sama)
Key partnership adalah elemen dalam bisnis model canvas yang berisi daftar sumber daya di luar perusahaan yang kamu butuhkan untuk mencapai key activites dan menyampaikan value ke pelanggan. Partner utama ini dapat berupa third party, seperti supplier, mitra bisnis atau perusahaan lain yang mendukung aktivitas bisnis kamu.

9. Cost Structure (Struktur biaya)
Cost structure merupakan elemen terakhir dalam business model canvas. Di dalamnya mencakup pemetaan biaya untuk mengoperasikan bisnis sesuai dengan value proposition.



Posting Komentar

0 Komentar