Editors Choice

3/recent/post-list
YouTube Traffic

YouTube Traffic

Learn how to get views on youtube...

Get started Blogging

Get started Blogging

Create a site on blogspot for free...

Earn with freelancing

Earn with freelancing

Earn with freelancing projects....

Download Resources

Download Resources

Latest free deals and offers at one click...

Skala Ekonomies and Diseconomies Of Scale

 Skala Ekonomies and Diseconomies Of Scale 

 

Skala Ekonomi terjadi ketika skala produksi meningkat, yang menyebabkan penurunan biaya rata-rata karena faktor-faktor seperti pembelian massal, teknologi canggih, manajemen khusus, dan efisiensi pemasaran. Skala Diseconomis terjadi ketika skala produksi meningkat, sehingga mengakibatkan peningkatan ini dapat terjadi secara internal dalam perusahaan skala Ekonomi Internal.

  1. Skala Ekonomi Pembelian

Diskon dari pembelian dalam jumlah besar menghasilkan biaya per unit yang lebih rendah. Perusahaan yang lebih besar memiliki daya tawar yang lebih besar dengan pemasok. Dalam skala ekonomi teknis penggunaan peralatan dan teknologi produksi yang canggih dapat meningkatkan efisiensi yang menyebabkan biaya per unit menjadi lebih rendah.

2.  Skala Ekonomi Teknis

Penggunaan peralatan produksi yang canggih meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya per unit. Skala produksi yang lebih besar menyebabkan biaya rata-rata lebih rendah meskipun biaya total lebih tinggi.

3. Skala Ekonomi Manajerial

Perusahaan yang lebih besar dapat mempekerjakan manajer khusus untuk area yang berbeda, sehingga meningkatkan efisiensi dan manajemen biaya.

4. Skala Ekonomi Keuangan 

Perusahaan yang lebih besar dapat mengakses pinjaman yang lebih murah karena risiko yang dirasakan lebih rendah oleh pemberi pinjaman.

5. Skala Ekonomi Pemasaran 

Biaya pemasaran tetap disebarkan ke output yang lebih besar, sehingga mengurangi biaya rata-rata per unit.

Perusahaan dapat memperbaiki skala ekonomi Pemasaran dengan memperbaiki suku bunga perusahaan dengan menurunkan biaya rata-rata per unit seiring peningkatan produksi. Pada skala ekonomi eksternal perusahaan dapat memanfaatkan Pertumbuhan Industri-Industri khusus menarik tenaga kerja terampil (misalnya, taman sains Cambridge, tim Formula Satu).

Dalam Skala Ekonomi Eksternal Peningkatan infrastruktur karena pertumbuhan industri. Pertumbuhan dalam suatu industri dapat menyebabkan pemasok berlokasi dekat, sehingga mengurangi biaya bagi perusahaan. Manfaat pertumbuhan industri perusahaan mendapatkan keuntungan dari peningkatan infrastruktur karena pemasok dapat pindah ke area dengan industri yang sedang berkembang, sehingga mengurangi biaya akses.

Dalam Skala Disekonomis Internal terdapat tantangan komunikasi dimana kesulitan dalam menjaga komunikasi yang efektif seiring pertumbuhan perusahaan.

Masalah selanjutnya yaitu koordinasi meningkatnya kompleksitas dalam mengoordinasikan strategi di berbagai cabang. Kesulitan Kontrol dan Motivasi, dimana lebih sulit untuk mengelola dan memotivasi staf di skala disekonomis eksternal, karena adanya beberapa kesulitan seperti polusi dan kemacetan lalu lintas  ini dapat menimbulkan masalah lingkungan dan bertambahnya waktu pperjalanan, kedua terdapat persaingan sumber daya dimana meningkatnya persaingan tenaga kerja dapat meningkatkan upah, sehingga meningkatkan pendapatan rata-rata.    

 1. Representasi Grafis

Kurva biaya rata-rata menunjukkan hubungan antara biaya rata-rata dan skala produksi. Awalnya, skala ekonomi mendominasi, yang menyebabkan turunnya biaya rata-rata. Akhirnya, skala ketidakekonomisan mengambil alih, menyebabkan kenaikan biaya rata-rata..

2. Skala Efisiensi Minimum

Titik di mana biaya rata-rata diminimalkan sebelum skala disekonomis mulai mendominasi. Pergeseran Kurva Biaya Rata-rata, skala ekonomi eksternal menggeser biaya rata-rata dan skala disekonomis eksternal menggeser kurva biaya rata-rata ke atas.

3. Pergeseran Kurva Biaya Rata-rata:

Skala ekonomi eksternal dapat menurunkan kurva biaya rata-rata. Sebaliknya, skala disekonomi eksternal dapat mendorong kenaikan biaya, menggeser kurva biaya rata-rata ke atas.

Adapun contoh kasusnya:

Berikut beberapa contoh kasus  tentang ekonomis dan diseconomis of scale:

Contoh Kasus Ekonomis (Economies of Scale)
Kasus: Sebuah perusahaan manufaktur smartphone meningkatkan produksinya dari 10.000 unit menjadi 100.000 unit per bulan.

Analisis:
1. Biaya tetap seperti sewa pabrik, mesin, dan biaya penelitian dibagi ke lebih banyak unit, sehingga biaya per unit menurun.
2. Perusahaan dapat membeli bahan baku dalam jumlah besar dengan diskon volume, mengurangi biaya variabel per unit.
3. Efisiensi tenaga kerja meningkat karena pekerja menjadi lebih terampil dan spesialisasi kerja lebih baik.
4. Hasilnya, biaya rata-rata per unit smartphone turun dari Rp 2.000.000 menjadi Rp 1.500.000.

Kesimpulan: Perusahaan mengalami economies of scale karena peningkatan produksi mengakibatkan penurunan biaya rata-rata.

Contoh Kasus Disekonomis (Diseconomies of Scale)
Kasus: Perusahaan yang sama terus meningkatkan produksinya menjadi 1.000.000 unit per bulan.

Analisis:
1. Koordinasi menjadi rumit karena jumlah karyawan dan departemen bertambah, menyebabkan inefisiensi.
2. Biaya administrasi meningkat karena kebutuhan manajemen yang lebih kompleks.
3. Overproduksi menyebabkan persediaan menumpuk, meningkatkan biaya penyimpanan.
4. Komunikasi antar divisi menjadi lambat, menghambat pengambilan keputusan.
5. Hasilnya, biaya rata-rata per unit smartphone naik dari Rp 1.500.000 menjadi Rp 1.800.000.

Kesimpulan: Perusahaan mengalami diseconomies of scale karena peningkatan produksi justru mengakibatkan kenaikan biaya rata-rata.

Perbandingan:
- Ekonomis: Efisiensi meningkat, biaya per unit turun.
- Disekonomis: Inefisiensi muncul, biaya per unit naik.

Posting Komentar

0 Komentar