Makro economic and indicators
“Tujuan dan indikator makroeconomi”
Tujuan makroekonomi utama:
1. Pertumbuhan ekonomi
Tujuan: Pemerintah ingin melihat peningkatan output perekonomian untuk meningkatkan standar hidup.
Indeks pengukuran: PDB Riil (Produk Domestik Bruto). PDB riil disesuaikan dengan perubahan inflasi, sehingga memungkinkan penilaian yang akurat terhadap peningkatan nilai output dan bukan hanya kenaikan harga. Kita juga dapat mempertimbangkan PDB per kapita untuk menunjukkan perubahan standar hidup dengan lebih jelas. Pertumbuhan ekonomi dinyatakan sebagai persentase pertumbuhan PDB riil .
2. Mengurangi tingkat pengangguran
Sasaran: Pemerintah menginginkan tingkat pengangguran serendah mungkin, atau tingkat lapangan kerja setinggi mungkin.
Indeks pengukuran: Dapat menghitung jumlah orang yang menerima tunjangan pengangguran pada waktu tertentu atau mensurvei angkatan kerja untuk mengidentifikasi orang-orang yang mampu bekerja tetapi tidak dapat mendapatkan pekerjaan.
3. Stabilitas harga
Sasaran: Menjaga kenaikan harga rata-rata pada tingkat yang stabil.
Indeks pengukuran: Tingkat inflasi. Inflasi adalah kenaikan tingkat harga rata-rata selama periode waktu tertentu. Indeks pengukuran yang umum digunakan adalah Indeks Harga Eceran (RPI) atau Indeks Harga Konsumen (CPI) . Di Inggris, tujuannya adalah menjaga inflasi di sekitar 2%.
4. Menstabilkan neraca pembayaran saat ini
Tujuan: Menghindari defisit atau surplus yang terlalu besar dan berkepanjangan pada neraca pembayaran saat ini.
Indeks pengukuran: Neraca pembayaran saat ini mencatat arus keuangan masuk dan keluar suatu negara, termasuk pembayaran impor dan ekspor.
Economic Growth and The economics cycle
"Pertumbuhan ekonomi dan siklus ekonomi"
Mencakup pertumbuhan ekonomi dan siklus bisnis. Pertumbuhan ekonomi diukur dengan tingkat pertumbuhan PDB riil (Produk Domestik Bruto), yaitu nilai total seluruh output yang diproduksi dalam perekonomian. Yang dimaksud dengan “aktual” di sini adalah disesuaikan dengan memperhitungkan perubahan tingkat harga.
1.Pertumbuhan ekonomi jangka pendek dan jangka panjang: Pertumbuhan ekonomi jangka pendek mungkin disebabkan oleh peningkatan permintaan agregat. Permintaan agregat meningkat seiring dengan meningkatnya komponen-komponennya, termasuk belanja konsumen, investasi, belanja pemerintah, dan ekspor neto. Pertumbuhan juga dapat disebabkan oleh peningkatan pasokan agregat jangka pendek, misalnya ketika biaya produksi perusahaan turun.
Sebaliknya, pertumbuhan ekonomi jangka panjang memerlukan peningkatan pasokan agregat jangka panjang. Hal ini tergantung pada kualitas dan kuantitas faktor-faktor produksi, misalnya pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan tenaga kerja, investasi untuk meningkatkan modal. Pertumbuhan jangka panjang juga dapat diilustrasikan dengan pergeseran ke luar pada batas kemungkinan produksi seluruh perekonomian.
2.Siklus ekonomi: Siklus ekonomi menggambarkan perubahan PDB dari waktu ke waktu, yang seringkali cenderung berfluktuasi melalui puncak dan lembah. Ketika perekonomian tumbuh kuat (puncak), dunia usaha sering kali berinvestasi lebih banyak, sehingga menghasilkan efek pengganda dan pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat. Namun, hanya dengan sedikit perubahan ekspektasi, tren ini bisa berbalik arah.
Video tersebut juga menunjukkan garis tren – pertumbuhan ekonomi jangka panjang – dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan sebenarnya . Perbedaan antara tingkat pertumbuhan aktual dan tren menunjukkan kesenjangan output . Kesenjangan output positif terjadi ketika output aktual lebih tinggi dari output potensial, yang mengindikasikan perekonomian sedang mengalami overheating. Kesenjangan keluaran negatif terjadi ketika keluaran aktual lebih kecil dari keluaran potensial, sehingga sumber daya tidak dimanfaatkan sepenuhnya.
3.Fase siklus ekonomi
1. Boom: PDB meningkat pesat, belanja dan investasi tinggi, tingkat pengangguran menurun, namun inflasi mungkin meningkat karena tekanan permintaan.
2. Perlambatan: tingkat pertumbuhan PDB melambat, tingkat pengangguran berhenti menurun dan mungkin meningkat lagi, inflasi melambat.
3. Resesi: PDB turun, belanja dan investasi turun, pengangguran meningkat pesat, inflasi rendah atau bahkan harga turun (deflat).
4. Pemulihan: Pertumbuhan PDB mulai meningkat lagi, belanja dan investasi meningkat, tingkat pengangguran turun, inflasi mungkin naik lagi namun dari tingkat yang relatif rendah.
0 Komentar